Selasa, 20 Mei 2014

[Brunei] Kampong Ayer



Brunei secara resmi bernama Nation of Brunei, the Abode of Peace yakni sebuah negara berdaulat yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan di Asia Tenggara. Terlepas dari garis pantai dengan Laut Cina Selatan, Brunei dikelilingi oleh negara bagian Sarawak, Malaysia dan dipisahkan menjadi dua bagian oleh distrik Sarawak dari Limbang. Ini adalah satu-satunya negara berdaulat sepenuhnya yang berada di pulau Borneo (Kalimantan) karena sisa wilayah pulau itu dibagi dengan bangsa Malaysia dan Indonesia. 

Selama abad ke-19 Kekaisaran Brunei mulai menurun. Kesultanan menyerahkan Sarawak ke James Brooke sebagai hadiah untuk membantunya dalam memadamkan pemberontakan dan menamainya sebagai rajah, dan menyerahkan Sabah ke British North Borneo Chartered Company. Pada 1888 Brunei menjadi protektorat Inggris dan ditugaskan Residen Inggris sebagai manajer kolonial pada tahun 1906. Setelah pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, pada tahun 1959 sebuah konstitusi baru ditulis. Pada tahun 1962 sebuah pemberontakan bersenjata kecil terhadap monarki itu berakhir dengan bantuan Inggris hingga Brunei kembali kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. 

Menurut legenda, Brunei didirikan oleh Awang Alak Betatar. Dia pindah dari Garang, tempat di Distrik Temburong ke arah muara sungai Brunei. Menurut legenda, setelah mendarat dia lantas berseru, "Baru nah!" (yang berarti sebagai "Itu Saja!" atau "Ada"), yang kemudian dipercaya sebagai asal-usul nama "Brunei". Nama Barunai di abad ke-14, mungkin dipengaruhi oleh kata Sansekerta "Varun" (वरुण), yang berarti "Laut"Dalam nama lengkap negara itu, Negara Brunei Darussalam, Darussalam (Arab: دار السلام) berarti "Tempat Tinggal yang Damai", sementara Negara berarti "negara" dalam bahasa Melayu.

Gambar yang terlihat di kartu pos adalah Kampong Ayer atau Desa Air yang dimana bangunan yang ada sepenuhnya dibangun dari kayu (bergaya rumah panggung) begitupun jalanan/gangnya. Klaster ini terdiri dari 42 desa yang ditinggali oleh 30 ribu penduduk menjadikan desa ini sebagai desa air terbesar di dunia. Antonio Pigafetta bahkan menjuluki desa ini sebagai "Venice of the East". Abang Emre, terima kasih banyak atas kiriman kartu pos yang bagus ini. Ini adalah kartu pos Brunei pertama yang saya terima :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar