Jumat, 14 Maret 2014

[Palestine] Carpets Industry in Gaza



Gaza adalah kota terbesar yang ada di Palestina. Kota yang sudah dihuni sejak abad ke-15 SM ini didominasi oleh beberapa orang dari kerajaan berbeda sepanjang sejarahnya. Orang-orang Filistin membuatnya menjadi bagian dari Pentapolis setelah Mesir Kuni memerintah selama hampir 350 tahun. Di bawah Roma dan kemudian Bizantium, kondisi Gaza relatif damai dan berkembang. Pada tahun 635 AD, kota ini ditaklukkan oleh tentara Rasyidin dan dengan cepat memberlakukan hukum Islam.

Namun, pada saat tentara Salib menyerbu kota pada akhir abad ke-11, kota ini runtuh. Dalam perkembangannya kemudian, Gaza mengalami beberapa kesulitan dari beberapa serangan. Lalu kemudian kota ini dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman dan selama paruh pertama pemerintahan Ottoman, dinasti Ridwan mengendalikan Gaza sehingga kota ini berkembang perdagangan dan perdamaiannya. Kotamadya Gaza  sendiri didirikan pada tahun 1893.

Kota Gaza terletak di Jalur Gaza yakni entitas sendiri yang diatur di sepanjang pantai timur Laut Mediterania yang berbatasan dengan Mesir di barat daya dan Israel di timur dan utara. Sejak tahun 2007, Jalur Gaza secara de facto telah diatur oleh Hamas. Faksi Palestina mengaku sebagai perwakilan yang sah dari Otoritas Nasional Palestina dan Rakyat Palestina. Pada tahun 2012, PBB mengakui Jalur Gaza sebagai bagian dari negara Palestina dengan wilayah yang diklaim oleh pemerintah Palestina di Ramallah namun upaya rekonsiliasi Palestina yang memungkinkan penggabungan pemerintahan Gaza dan Ramallah sejauh ini tetap gagal.

Jalur Gaza memperoleh batas-batas utara dan timur saat ini pada penghentian pertempuran dalam perang di tahun 1948 yang dikonfirmasi oleh Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Mesir pada 24 Februari 1949. Pada awalnya Jalur Gaza secara resmi dikelola oleh Pemerintah Palestina yang didirikan oleh Liga Arab pada bulan September 1948. Palestina di Jalur Gaza dikelola di bawah otoritas militer Mesir dan berfungsi sebagai negara boneka sampai secara resmi bergabung ke dalam Republik Persatuan Arab dan dilarutkan pada tahun 1959. 

Dari waktu pembubaran Pemerintah All-Palestina sampai tahun 1967, Jalur Gaza langsung dikelola oleh seorang gubernur militer Mesir. Israel lantas merebut Jalur Gaza dari Mesir dalam Perang Enam Hari tahun 1967. Berdasarkan Persetujuan Oslo ditandatangani pada tahun 1993, Otoritas Palestina menjadi badan administratif yang diatur pusat-pusat penduduk Palestina, sementara Israel terus mengontrol wilayah udara, perairan teritorial dan penyeberangan perbatasan dengan pengecualian dari perbatasan darat dengan Mesir . Pada tahun 2005, Israel menarik diri dari Jalur Gaza dalam rencana pelepasan sepihak mereka.

Sejak Juli 2007, setelah tahun 2006 pemilu legislatif Palestina dan pengambilalihan Hamas pada tahun 2007 , Hamas telah berfungsi sebagai penguasa de facto di Jalur Gaza , Hamas membentuk pemerintah alternatif di Gaza. Jalur Gaza diklaim oleh Negara Palestina, namun pembicaraan rekonsiliasi persatuan Palestina sejauh ini telah berhasil. Kartu pos ini sendiri memperlihatkan aktivitas warga tradisional yang membuat karpet. Ini kartu pos yang dibuat dari hasil foto oleh Morris.  Prangkonya sendiri memperlihatkan Bendera Palestina

Salah satu kartu pos kejutan yang manis dari Mr. Bahjat. Once again, thank you so much for this surprise postcard, Mr.Bahjat. I'm totally surprised and happy. I prayed all the best for all brothers and sisters in Palestine :) شكرا جزيلا وأتمنى يوما ما أستطيع أن زيارة فلسطين. أمين.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar