Sebagai ibukota negara, Valletta banyak memiliki bangunan yang dibangun pada abad ke-16 pada masa pemerintaha Orde St John of Jarussalem atau yang dikenal sebagai Knights Hospitaller. Mengadaptasi gata baroque dengan unsur mannarisme dan neo klasik, The City of Valletta adalah salah satu kota yang dilindungi oleh UNESCO sebagai salah satu warisan situs dunia walaupun kota ini sempat hancur pada Perang Dunia II. Nama kota ini diambil dari nama Jean Parisot de Vallette, pahlawan yang berhasil mempertahankan kota dari serangan Ottoman pada tahun 1565.
Gambar yang ada di kartu pos ini memperlihatkan seorang wanita tua yang sedang mengerjakan rajutan renda (Gozitan Lace Maker). Pembuatan rajutan renda ini telah lazim sejak abad ke-16 dan diperkenalkan di kepulauan Malta seperti yang ada di Genoa. Ternyata, ada sejarah yang melatari kegiatan pembuatan renda ini. Di tahun 1697, oleh Grand Master Ramon y Parellos, kegiatan ini digalakkan untuk menekan pemakaian emas, perak, kain emas, sutera dan bahan bernilai tinggi lainnya.
Kerajinan tangan Malta ini makin terkenal sekitar tahun 1833 karena dipopulerkan oleh Lady Hamilton-Chochester. Kerajinan ini makin tersohor karena Ratu Victoria sangat menyukai memakai renda dari Malta ini. Pembuatannya juga sangat unik memakai kayu penompang untuk merajut (disebut Cumbini). Untuk lebih lengkapnya, coba lihat video ini. Kerajinan khas Malta ini ditampilkan di pameran besar yang diadakan di London pada tahun 1881 dan kegiatan merajut ini diajarkan di sekolah dan menjadi industri rumahan yang berkembang dengan pesat di Malta.
Saya suka sekali kartu pos ini. Salah satu prangkonya memperlihat French Periode atau Periode Perancis dimana ketika tahun 1798 Napoleon Bonaparte sempat berlabuh di malta ketika dalam ekspedisi ke Mesir. Prangko kedua sepertinya dicetak khusus oleh kantor pos Malta untuk memperingati hari Natal 2013. Claudia, nirringrazzjak tant għal dan kartolina beautiful :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar