Selasa, 25 Februari 2014

[Tibet, China] The Potala Palace



Tibet sesungguhnya merupakan salah satu provinsi di Republik Rakyat Cina namun Tibet merupakan Daerah Otonomi Khusus RRC yang dalam bahasa Cina disebut Xizang. Tiber berada di pegunungan Himalaya dan sering dikatakan sebagai Puncak Dunia. Beribukotakan Lhasa, Tibet berbatasan langsung dengan Nepal, Bhutan, India serta Xinjiang, Qinghai dan Sichuan di Cina. Mayoritas penduduknya beragama Buddha.

Dulu, Tibet merupakan kerajaan merdeka yang mengalami interaksi dan benturan secara politik dengan dinasti-dinasti yang ada di dataran Cina. Pemimpin Tibet diberi gelar Dalai Lama dimana pemimpin yang sekarang, Tenzin Gyatso adalah Dalai Lama ke-14. Selain memimpin negara, Dalai Lama sekaligus pemimpin keagamaan. Dulu, Tibet adalah wilayah tertutup mengingat tidak semua orang boleh memasuki wilayah ini seperti halnya Mekkah dan Madinah di Arab Saudi yang hanya boleh dimasuki oleh orang Islam.

Lalu, Tibet menjadi provinsi Cina setelah serbuah tentara merah Cina pada tahun 1950. Pada musim gugur 1951 pasukan Cina berhasil menguasai ibukota Lhasa dan menggeser Dalai Lama dari kekuasaannya. Alasan mereka karena Dalai Lama menolak kerjasama bertajuk "Rencana Pembebasan Damai Tibet" yang secara teori berusaha mengguntungkan Tibet namun pada prakteknya hal itu adalah penindasan dan pembantaian terhadap kepala suku dan sejumlah pendeta (Lama) yang dianggap membangkang. Alasan lain Cina ialah "Menghapus praktik penindasan bergaya Feodalisme" di Tibet.

Pada tanggal 17 Maret 1959, Dalai Lama berhasil meloloskan diri ke India dalam pelarian yang dipimpin oleh Gampo Tashi dan kemudian mendirikan pemerintahan pelarian di Dharamsala, India Utara hingga sekarang. Masyarakay dan pemimpin Tibet sempat melakukan perlawanan namun dikarenakan ketidakseimbangan persenjataan banyak korban jiwa jatuh dari pihak Tibet. Sempat menjadi ganjalan dalam hubungan internasional Cina dan dunia internasional, kunjungan presiden AS, Richard Nixon mengawali kontak diplomatik AS-Cina dan masalah Tibet dianggap terlupakan terutama ketika pemimpin kedua Tibet, Panchen Lama menyatakan bergabung dengan Beijing pada awal dekade 2000-an. Luar biasa sejarah panjang Tibet.

Bangunan indah yang ada di kartu pos itu adalah The Potala Palace yang merupakan kediaman Dalai Lama hingga Dalai Lama ke-14 melarikan diri ke India. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1645 oleh Dalai Lama, Lozang Gyatso setelah salah satu penasehat spritualnya Konchog Chophel meninggal dunia. Istana ini terletak diantara Drepung dan Biara Sera dan sempat disebut Istana Putih atau Istana Merah dan dirikan di lokasi situ yang dulu dibangun oleh Songtsen Gampo.

Istana indah ini kini juga berfungsi sebagai museum dan kini menjadi salah satu warisan situs dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Prangko yang digunakan juga sangat bagus. Salah satunya memperlihatkan Phantera Uncia atau Macan Tutul Salju. Sayang kedua kartu pos lainnya menggunakan aksara Cina jadi saya tidak bisa mendapatkan informasi mengenai prangko tersebut. Heng Yao, ini kartu pos yang hebat! terima kasih banyak :)

Heng Yao, 非常感谢你为这个美丽的明信片和邮票。这张明信片将是我最喜欢的之一 :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar