Ka'bah adalah sebuah bangunan berbentuk kubus yang berada di tengah Masjidil Haram di kota Mekkah, Arab Saudi. Ini adalah bangunan suci bagi umat Islam dan menjadi patokan arah kiblat dan patokan untuk hal-hal peribadahan seperti Salat. Ka'bah adalah bangunan yang wajib dikunjungi pada saat musim haji dan umrah. Ka'bah disebut juga Baitullah dan beberapa pendapat mengatakan bahwa Ka'bah dibangun oleh Malaikat, Nabi Adam dan Syits (nama anak lelaki Adam).
Salah satu sumber menuliskan, Ka'bah awalnya dibangun oleh nabi Adam dan kemudian dilanjutka oleh Syits. Saat terjadi banjir di zaman Nabi Nuh, Ka'bah ikut musnah dan Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun kembali Ka'bah. Al Hafiz Imaduddin Ibnu Katsir mencatat riwayat hal ini berasal dari ahli kitab (Bani Israil) bukan dari nabi Muhammad. Ka'bah yang dibangun nabi Ibrahim pun pernah rusak pada masa kekuasaan Kabilah Amaliq. Ka'bah kemudian dibangun kembali sesuai rancangan yang dibuat Ibrahim tanpa ada penambahan ataupun pengurangan. Saat dikuasai Kabilah Jurhum, Ka'bah mengalami kerusakan dan dibangun kembali dengan meninggikan fondasi.
Ka'bah juga dinamakan Bayt al 'Atiq (yang berarti Rumah Tua) yang dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan nabi Simail. Dalam Al-Quran Surah 14:37 tersirat bahwa situs suci Ka'bah telah ada sewaktu nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Pada masa Nabi Muhammad Saw berusia 30 tahun (sekitar tahun 600 M dan belum diangkat menjadi Rasul), Ka'bah direnovasi saat banjir bandang melanda kota Mekkah.
Pada saat menjelang Muhammad diangkat menjadi nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah, bangunan Ka'bah semua merupakan rumah ibadah agama monotheisme (tauhid) ajaran nabi Ibrahim yang berubah menjadi kuil pemujaan bangsa Arab yang di dalamnya diletakkan sekitar 360 berhala yang merupakan perwujudan tuhan-tuhan politheisme bangsa arab di masa kegelapan pemikiran (jahiliyah) padahal sebagaimana ajaran nabi Ibrahim yang merupakan nenek moyang bangsa Arab dan bangsa Yahudi serta ajaran nabi Musa terhadap kaum Yahudi. Hingga akhirnya berhala tersebut dibersihkan ketika nabi Muhammad membebaskan kota Makkah tanpa pertumpahan darah.
Selanjutnya Ka'bah diurus dan dipelihara oleh Bani Sya'ibah sebagai pemegang kunci Ka'bah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintah baik pemerintahan Khalifah Abu Bakar, Umat bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Muawiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki hingga saat ini pemerintahan kerajaan Arab Saudi yang beryindak sebagai pelayan dua kota suci. Mekkah dan Madinah.
Pada awalnya bangunan Ka'bah terdiri dari dua pintu serta berdiri di atas tanah. Sekarang letak pintu itu sudah lebih tinggi. Dulu, renovasi Ka'bah sempat terhalang biaya sehingga hanya terbuat satu pintu. Ada pula bagian yang tidak dimasukkan dalam Ka'bah yakni dinamakan Hijir Ismail yang diberi tanda setengah melingkar pada salah satu sisi Ka'bah. Saat itu pintunya dibuat tinggi letakknya agar hanya pemuka suku Quraisy yang bisa memasukinya karena suku Quraisy merupakan suku atau kabilah yang dimuliakan bangsa Arab pada saat itu.
Ketika masa Abdullah bin Zubair memerintah daerah Hijaz, bangunan ini dibangun kembali menurut perkataan nabi Muhammad SAW, yakni diatas pondasi nabi Ibrahim. Namun ketika terjadi peperangan dengan Abdul Malik bin Marwan penguasa daerah Syam (Suriah, Yordania dan lebanon sekarang) serta Palestina, terjadi kebakaran pada Ka'bah akibat tembakan peluru pelontar (onager) yang dimiliki oleh pasukan Syam. Abdul Malik bin Marwan kemudian menjadi Khalifah dan melakukan renovasi kembali berdasarkan bangunan pada masa nabi Muhammad Saw bukan berdasarkan pondasi nabi Ibrahim. Ka'bah dalam sejarah selanjutnya beberapa kali mengalami kerusakan akibat peperangan dan umur bangunan.
Mas Ardi, terima kasih banyak atas deretan kartu pos yang keren ini :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar